WELCOME TO YOUNG SCIENTIST OF SMAGA
Dipikirkan Oleh Siswa-siswa Cerdas Dipikul Oleh Siswa-siswa Ikhlas
Direalisasikan Oleh Siswa-siswa Berani

Kamis, 22 Desember 2011

WABAH

Wabah adalah istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya penyakit pada daerah yang luas dan pada banyak orang, maupun untuk menyebut penyakit yang menyebar tersebut. Wabah dipelajari dalam epidemiologi.
Dalam epidemiologi, epidemi (dari bahasa Yunani epi- pada + demos rakyat) adalah penyakit yang timbul sebagai kasus baru pada suatu populasi tertentu manusia, dalam suatu periode waktu tertentu, dengan laju yang melampaui laju "ekspektasi" (dugaan), yang didasarkan pada pengalaman mutakhir. Dengan kata lain, epidemi adalah wabah yang terjadi secara lebih cepat daripada yang diduga. Jumlah kasus baru penyakit di dalam suatu populasi dalam periode waktu tertentu disebut incidence rate (bahasa Inggris; "laju timbulnya penyakit").
Dalam peraturan yang berlaku di Indonesia, pengertian wabah dapat dikatakan sama dengan epidemi, yaitu "berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi ... keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka" (UU 4/1984).
Suatu wabah dapat terbatas pada lingkup kecil tertentu (disebut outbreak, yaitu serangan penyakit), lingkup yang lebih luas ("epidemi") atau bahkan lingkup global (pandemi).
Penyakit-yang-umum yang terjadi pada laju yang konstan namun cukup tinggi pada suatu populasi disebut sebagai endemik. Contoh penyakit endemik adalah malaria di sebagian Afrika (misalnya, Liberia). Di tempat seperti itu, sebagian besar populasinya diduga terjangkit malaria pada suatu waktu dalam masa hidupnya.
Contoh wabah yang cukup dikenal termasuk wabah pes yang terjadi di Eropa pada zaman pertengahan yang dikenal sebagai the Black Death ("kematian hitam"), pandemi influensa besar yang terjadi pada akhir Perang Dunia I, dan epidemi AIDS dewasa ini, yang oleh sekalangan pihak juga dianggap sebagai pandemi.

Senin, 05 Desember 2011

INDONESIA MASIH MEMBUTUHKAN BANYAK ARSITEK TI

Jakarta, (Analisa). Untuk merancang dan mengawal berbagai program serta proyek berskala nasional, Indonesia masih memerlukan banyak arsitek teknologi informasi (TI).
Menurut Presiden International Association of Sofware Architecs (IASA) Indonesia, ProfRichardus Eko Indrajit dalam penjelasan kegiatan “Business IT Architecture Summit 2011", Minggu (4/12) di Jakarta mengatakan, Indonesia memiliki program atau proyek berskala nasional dengan tingkat tantangan dan kompleksitas yang tinggi.

“Untuk menyukseskannya, diperlukan individu-individu yang tidak saja kompeten di bidangnya, namun juga memiliki pengalaman dalam pembangunan dan pengembangan sistim yang cukup tinggi,” katanya. Pada kesempatan yang sama Presiden IASA Asia Pacific Aaron Dani menekankan aspek faktor “human dynamics” atau dinamika manusia paling banyak berpengaruh terhadap jalannya sebuah proyek.

“Sedangkan kunci keberhasilan mengelola dinamika manusia adalah kemampuan seorang arsitek dalam memimpin, berkomunikasi, serta berkreasi dalam mengatasi berbagai tantangan proyek yang ada di luar pengetahuannya mengenai spektrum masalah teknologi informasi," ujar Aaron.

Arsitek di bidang teknologi informasi merupakan sebuah profesi baru di Indonesia yang cukupmenjajikan, bagaimana tidak di Amerika Serikat saja menurut Eko Indrajit untuk satu proyekseorang Arsitek TI dapat meraih fee sebesar Rp 1,3 miliar setahun, sedang jika satu tahun bisamemiliki dua atau tiga proyek, tentunya sudah bias dibayangkan akan berapa besar fee yang diraih.

Sementara menurut data Gartner Group lebih dari 70 persen proyek teknologi informasi dikatakan gagal, karena tidak berhasil men-deliver ruang lingkup dalam waktu yang cepat, biaya yang sesuai serta kualitas yang diinginkan.

Sehingga seorang manajer proyek harus mampu “mentransformasikan” dirinya menjadi arsitek yang tinggi.  Masih menurut data Gartner, kerugian akibat kegagalan TI dalam bisnis mencapai 33 miliar dolar AS tahun ini.

comments powered by Disqus
Template by : Y-SOS kirmsan3lmj.blogspot.com